Salah satu contoh Rumah Jengki (Repro: Tabloid Rumah 20 Juli-02 Agustus 2004) |
Acta Diurna - Pernah dengar kata jengki? Menilik kehidupan masyarakat Indonesia di tahun 1950-an, kata jengki pernah populer di semua kalangan di Indonesia. Sejak lepas dari kolonialisme, kata jengki biasa dilekatkan pada produk baru yang muncul di Indonesia. Sepeda jengki, celana jengki, hingga rumah pun bergaya arsitektur jengki.
Sejak kemunculannya di era postkolonial, rumah bergaya arsitektur jengki menjadi primadona masyarakat Indonesia. Arsitektur jengki ini adalah sesuatu yang berbeda dari pakem arsitektur Belanda, terbilang unik, dan menyegarkan. Menilik dari karakteristiknya, gaya arsitektur ini disebut-sebut mengusung konsep kebebasan sekaligus bentuk pemberontakan terhadap kolonialisme.
Apa sih arti kata jengki?
Dikutip dari wikipedia, yankee atau jengki sendiri berkaitan dengan penduduk Amerika dan biasa digunakan sebagai sebutan untuk tentara Amerika Serikat yang mendukung pemerintahan Vietnam Selatan saat Perang Vietnam berlangsung di tahun 1960-an. Tentara Amerika Serikat ini membawa budaya serta penampilan baru. Sehingga, pada masa itu semua produk baru diberi embel-embel jengki.
Sejarah Gaya Arsitektur Jengki
Terdapat beberapa versi soal sejarah gaya arsitektur unik ini. Berangkat dari adanya pengembangan kota satelit baru Kebayoran Baru, rumah-rumah bergaya baru dan unik mulai dikenal di masyarakat Indonesia. Gaya arsitektur ini terus berkembang pesat dan dipengaruhi oleh mid-century modern dari Amerika. Sehingga, lambat laun gaya menyegarkan dan berbeda dari kesukaan orang-orang Belanda ini disebut sebagai gaya jengki atau yankee-type.
Spirit Kebebasan dan Karakteristik Unik
Bukan hanya indah secara estetika, rumah bergaya jengki juga memiliki ideologi tertentu. Sebenarnya, gaya arsitektur jengki merupakan kebalikan dari gaya arsitektur Belanda yang berbentuk geometris kubik yang mendominasi bentuk rumah-rumah warga Indonesia sebelum Perang Dunia II. Arsitektur jengki dikatakan sebagai bentuk kebebasan dan keberanian melalui bentuk yang nyeleneh pada masanya.
Semangat keberanian ini tampak pada penggunaan atap, pintu, dan jendela yang asimetris. Konsep unik nan aneh yang menjadi ciri khas rumah-rumah jengki sering diasosiasikan sebagai wujud kebebasan politik masyarakat Indonesia kala itu.
Sketsa: Contoh bentuk-bentuk rumah jengki (Sumber: Repro Suara Merdeka 25 Juli 2004) |
Rumah-rumah bergaya jengki memiliki beberapa bentuk yang menjadi ciri khasnya. Rumah dengan gaya ini memiliki atap pelana, yaitu atap yang memiliki dua bidang. Bidang atapnya tidak bertemu, tidak memiliki bumbungan, dan miring. Kedua bidang atapnya yang tegak direkayasa menjadi lubang ventilasi. Dinding bagian tepi rumah jengki ini miring ke luar dan membentuk bidang segi lima.
Pada rumah bergaya jengki juga terdapat karawang (rooster) yang tidak hanya berfungsi sebagai ventilasi, tapi juga sebagai media mengekspresikan estika baru dan menyegarkan. Rumah- rumah yang bergaya seperti ini biasanya terlihat miring di luar, namun masih memiliki langit-langit datar pada interiornya.
Penulis: Indah Yuliani Fatmawati
Sumber: Dikutip dari jurnal milik Rahmanu Widayat (dari Universitas Sebelas Maret Surakarta) yang berjudul “Spirit dari Rumah Gaya Jengki Ulasan tentang Bentuk, Estetika, dan Makna”
0 Komentar